JUDUL : KUBAH
PENULIS : Ahmad Tohari
PENERBIT : PT. GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
Peristiwa 30 September
1946
merupakan sebuah sejarah yang tak terlupakan oleh bangsa Indonesia // Begitu
juga bagi seorang Ahmad Tohari / lewat sebuah Novel yang berjudul Kubah ini
/ dia mengisahkan kehidupan tokoh aktifis politik bernama Karman yang berlatar belakang peristiwa Gerakan 30
September // Tidak mudah bagi seseorang mendapatkan kembali tempatnya di
masyarakat setelah lama ditinggal dan dibuang dalam pengasingan / kisah inilah
yang akan di angkat oleh Tohari dalam buku ini dengan mengisahkan seorang tokoh
bernama Karman ///
Karman lahir di Pagetan / Sewaktu kecil
hidup Karman sangat sederhana setelah ditinggal pergi ayahnya untuk selamanya
// Dia hanya bisa menamatkan sekolah sampai SMP saja / itupun atas bantuan dari
Hasyim / pamannya. Semasa kecilnya dia sudah diajarkan bekerja keras // Untuk
makan sehari-harinya dia harus bekerja membantu setiap pemanen yang hendak
memanen sawahnya // DIa juga bekerja pada Haji Bakir / dia disuruh menjaga dan
menemani Rifah anak bungsu Haji Bakir untuk bermain ///
Karman dimasa mudanya tergolong seorang pemuda yang patuh / sopan
/ ulet dan rajin ke Masjid // Dia juga dikenal sebagai
sosok yang cerdas dan sangat berpotensi dalam bidang politik // Meskipun
demikian / ia memiliki sifat mudah terpengaruh oleh orang lain Namun
// Karena tidak bisa menikahi anak dari Haji Bakir yang
bernama Rifah
/ Karman menjadi berubah sikap // dia mulai
meninggalkan segala kewajibannya sebagai pemeluk agama // Hal ini lah yang
dimanfaatkan oleh tokoh komunis yang bernama Margo dan
Triman untuk memasukan ideologinya ke dalam diri Karman // Dan akhirnya dia
terjerumus kejalan yang salah / Ia menjadi salah satu anggota PKI // saat itu
dia menikah dengan seorang gadis bernama Marni ///
Setelah kejadian G
30 S/PKI / dimana para anggota PKI menculik dan membunuh perwira-perwira tinggi
Negara / Indonesia mengadakan pembersihan paham komunis // Siapapun yang
bergabung dan tergabung dengan PKI ditangkap dan di jebloskan ke penjara //
termasuk Karman // Dia ditangkap dan
ditahan di Pulau Buru dengan meninggalkan seorang isteri dan tiga anak // Di dalam penjara
tersebut Karman benar-benar mengakui kalau selama ini dia telah masuk ke dalam
faham PKI yang salah // Karman menyadari bahwa arti adil
yang sebenarnya // Adil bukanlah sama rasa / tetapi mendapatkan sesuai yang
kita kerjakan // Tidak mungkin orang yang malas mendapatkan hasil yang sama
dengan yang rajin // Selama dalam penjara / Karman juga meninggalkan paham
Atheis yang dianut partai komunis ///
Setelah keluar dari penjara / ia tidak lagi
hidup bersama istrinya // Karena istrinya sudah menikah lagi dengan laki-laki
lain // dia pun tidak dianggap dengan baik oleh warga kampungnya / seakan-akan
mereka enggan menerimanya kembali // Dia pun merasa malu dan putus asa dan
merasa amat berdosa // Akan tetapi / hal tersebut tidak berlangsung lama /
Marni mantan istri Karman akhirnya kembali kepelukan Karman // Mereka menjalani
hidup normal kembali ///
Suatu hari ketika
mengelilingi desa / Karman melihat masjid milik Haji Bakir telah usang dan
terlihat sangat tua begitu juga dengan kubah nya // Ia ingat dengan pendidikan
keterampilan bertukang saat dia berada dipenjara // Ia lalu menemui Haji Bakir
dan menawarkan diri untuk membangun kubah asalkan materialnya disediakan dan
Haji Bakir menyetujuinya // akhirnya proses pembuatan kubah dan perbaikan
masjid itu selesai // Karman beserta yang lainnya sangat puas sekali // Setelah
itu Karman menjadi sangat dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa Hingga akhirnya ia
menjadi rajin beribadah ///
Dalam novel ini dapat diambil intisari / bahwa siapapun orangnya akan menyesal dan menyadari akan kesalahan yang
telah dilakukan // Karman
bersikap seperti itu karena ia menyadari masa lalunya yang diwarnai dengan
kesombongan /
kemungkaran dan nyaris mendekati kematian //
Novel ini mengajarkan kepada kita bahwa
pada dasarnya semua orang pasti tidak ingin berbuat salah / dan
apabila mempunyai kesalahan pasti ingin memperbaiki kesalahan tersebut dan
ingin dimaafkan kesalahan yang telah diperbuatnya
///
Created ; Sidik Ahmed ibnu Yasir