Resensi Novel Mata Di Tanah Melus

Ahmad Sidik
By -

Mata Di tanah Melus
Judul: Mata di Tanah Melus
Penulis: Okky Madasari
Editor: Anastasia Mustika W.
Ilustrasi sampul & isi: Restu Ratnaningtyas
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama



Bagaimana rasanya jika tiba-tiba anda berada di tempat yang asing sendirian ? dengan orang-orang yang menggunakan bahasa yang aneh? Hanya sendirian tidak ada yang dikenal dan terpisah dengan orang yang kita cintai? Inilah yang dialami oleh Matara atau yang lebih akrab disapa Mata.

Novel dengan judul Mata Di Tanah Melus membawa kita yang membaca untuk berpetualang ke dunia antah berantah, penuh dengan keseruan, kesedihan, rintangan dan juga perjuangan untuk melewati ringtangan tersebut. Diceritakan Matara, Gadis berusia 12 tahun asal Jakarta dan Ibunya berlibur ke Belu dengan menumpang pesawat kecil. Liburan bersama Ibunya ke Belu menjadi pengalaman barunya, terlebih selama di sekolah ia tak pernah mengikuti acara liburan bersama. Tapi begitu sampai di Belu ada sejumlah hal ganjil terjadi, Mobil yang ditumpanginya menabrak sapi, Sehingga untuk membuang sial, mereka mengadakan Ritual upacara yang begitu misterius, sampai-sampai membuat Mata malah terdampar ke Tanah Melus dan di tahan oleh orang-orang suku Melus, Tak hanya itu, Mata juga harus terpisah dengan Ibunya karena peristiwa tersebut.

Tanah Melus dihuni oleh orang-orang yang sangat menjaga adat istiadat. Mereka memiliki bahasa sendiri yang tak bisa dipahami Mata. Anehnya, mereka bisa berbicara bahasa Indonesia meski tidak tahu di mana Indonesia dan Jakarta tempat Mata berasal. Mata sempat was-was dirinya tidak bisa selamat dari suku melus. Beruntung Ema Nain, seorang Tokoh suku Melus memberi perintah untuk tetap menjaga Mata. Mata pun memiliki teman bernama Atok, sehingga Ia tak terlalu merasa kesepian meski terpisah dari Ibunya.

Dari sini kemudian Petualangan Mata dimulai, Ia berusaha mencari berbagai cara agar bisa keluar dari Tanah Melus. Bagaimana pun dia harus keluar dari tempat asing tersebut. Dia harus mencari dan kembali pada Ibunya. Namun, jalan untuk menemukan Ibunya kembali itu tak mudah. Ada banyak rintangan yang harus dihadapi, Bahkan nyali dan keberaniannya pun diuji. Bagaimana saat Ia berhadapan dan di tangkap oleh Ratu kupu-kupu, Kemudian berhadapan dengan Buaya-buaya yang siap memangsanya dan masih banyak lagi rintangan dan kejadian mistik yang Ia lalui untuk bisa kembali bertemu Ibunya. Apakah Mata bisa berjumpa kembali dengan Ibunya.
Novel anak karya pertama Okky Madasari ini bisa menjadi referensi bacaan baru untuk anak-anak anda. Sekalipun novel anak, orang dewasa pun juga bisa menikmatinya. Ada nilai-nilai penting yang disampaikan melalui novel ini. Soal keberanian, persahabatan dan juga pentingnya keharmonisan dalam keluarga.