Banjarmasin. 13 Maret 2020.
Alat Pelindung Diri berupa
masker, tiba-tiba menghilang di pasaran dalam beberapa waktu ini. Jikalaupun ada, harganya melambung tinggi hingga berkali-kali lipat. Penyebabnya adalah aksi borong yang dilakukan masyarakat, karena kekhawatiran
penularan Virus Corona yang saat ini mewabah di sejumlah negara. Muncul
dugaan situasi ini dimanfaatkan spikulan yang ingin memperkaya diri sendiri
dengan menimbun barang untuk kemudian dijual kembali dengan harga yang tinggi. Kecurigaan itu terbukti dengan adanya pengungkapan kasus penimbunan masker
di beberapa daerah yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.
Warga Kalimantan Selatan dihimbau untuk tidak berlebihan
menyikapi mewabahnya virus Corona di sejumlah negara, dengan membeli Alat
Pelindung Diri – APD berupa
masker secara berlebihan. Seperti yang diungkapkan Kepala
Dinas Kesehatan Kalsel, Menurutnya masker
seyogyanya hanya diperlukan orang yang sakit agar tidak menularkan
penyakitnya kepada orang lain. Sementara bagi orang yang sehat, tidak perlu
menggunakan masker, terkecuali sedang berada di tengah kerumunan orang banyak.
Di samping itu para pedagang diminta untuk tidak mengambil keuntungan, dengan menaikkan harga masker di luar batas kewajaran di tengah kepanikan
masyarakat menghadapi ancaman penularan virus Corona atau Covid-19. Seperti diketahui, harga masker di sejumlah apotek di Kota Banjarmasin dan di Kal-sel pada umumnya, saat ini melambung tinggi
hingga beberapa kali lipat dari harga normal yang hanya 30 ribu rupiah per kotaknya. (Red)