Lembur lagi....lembur lagi...
Pernah mendapat sindiran halus dari orang terdekat yang bilang, Pekerjaan kantor jangan dibawa ke rumah! atau Sampai rumah itu harusnya istirahat, jangan lanjut kerja terus!, atau justru Anda sendiri yang sering melontarkannya ke orang-orang di sekitar ? Meski terdengar bawel, sebenarnya omongan seperti itu adalah tanda perhatian, lho! Nyatanya, efek lembur di rumah malah semakin membuat Anda susah tidur nyenyak. Kok bisa, ya?
Untuk
lebih meyakinkan Anda menghentikan kebiasaan lembur, simak apa kata sebuah
penelitian asal University of Zürich yang diterbitkan dalam Journal of Business
and Psychology ini. Setelah meng-kroscek data dan kebiasaan kerja dari hampir 2
ribu karyawan dari negara-negara berbahasa Jerman, ditemukan bahwa sekitar 50
persennya bekerja lebih dari 40 jam per minggu.
Hasilnya, orang-orang yang tidak mampu memisahkan antara waktu kerja dan kehidupan pribadi tampak lebih sering kelelahan dan lebih cepat stres. Sebaliknya, orang-orang yang mampu memberi batasan tegas dan jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka bisa hidup lebih sejahtera. Kenapa?
Ketika Anda tidak mengabaikan email atau telepon yang masuk di luar jam kerja, atau ketika Anda tengah malam menyalakan laptop di rumah untuk memastikan pekerjaan bisa selesai hari ini juga, artinya Anda tidak memberikan waktu cukup bagi tubuh dan pikiran Anda untuk pulih sejenak dari tekanan kerja sebelum akhirnya Anda masuk kerja lagi keesokan harinya. Begitu terus selanjutnya. Artinya, baik tubuh maupun pikiran Anda selalu dalam mode siap kerja 24 jam setiap hari.
(sehat)