Rindu Kampung Halaman: Ungkapan Hati Anak Rantau

Ahmad Sidik
By -



Aku rindu suasana pagi hari yang berembun dengan sinar matahari yang hangat, bukan embun yang sirna karena terkena pancaran sinar matahari yang menyengat.

Aku rindu semilir angin yang sejuk, bukan polusi udara dan ramainya kendaraan yang hiruk pikuk. Aku rindu keasrianmu yang menyegarkan mata, bukan pemandangan kemacetan yang ada di mana-mana.

Aku ingin ketika nanti aku menemuimu, waktu bisa berkompromi untuk tidak tergesa-gesa pergi. Aku ingin waktu dapat memahami betapa senangnya seorang anak rantau yang sedang mengobati rindu teramat dalam kepada kampung halamanku. 

Rindu massa dimana listrik belum masuk kampung, rumah-rumah terlihat begitu indah dengan sinaran lampu petromax, bahkan hanya disentuh sinaran obor hingga lampu teplok.

Silih berganti sahut menyahut suara lantunan ayat suci yang menenangkan jiwa dari sudut mushola. Sesekali disertai senda gurau hingga tawa para bocah yang beranjak dewasa. 

Ya.. Itulah suasan kampung halamaanku yang jauh dari gemerlap kota. 

(Banjarbaru, 08 Maret 2021)

Tags: