Cinta Segitiga Penari dari Serdang, Sebuah Novel yang Layak di Baca

Ahmad Sidik
By -
Novel Penari dari Serdang ini menceritakan tentang kisah cinta segitiga yang memicu konflik dua orang penari dengan beban sejarah masa silam dan masa datang. Harapan dan kepedihan mereka bersatu padu dengan kegelisahan etnis Melayu di Sumatera Timur yang tengah berjuang untuk mendapatkan kembali tanah ulayat mereka, demi kebangkitan marwah bangsa Melayu di zaman modern.



Kisah ini dimulai ketika perheletan nasional lomba aneka cabang seni tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang digelar dikota Medan. Bagus Burhan, seorang wartawan dan sastrawan nasional bersama empat orang temannya dari Jakarta diundang sebagai anggota juri salah satu lomba dari aneka cabang lomba seni tersebut. Bagus harus rela meninggalkan istrinya, Mia dan kedua orang anaknya selama kurang lebih satu minggu untuk berada dikota Medan, kota yang baru pertama kali di kunjungi oleh Bagus. Ketika dia menginjakkan kaki di Medan dan menggambarkan betapa carut-marutnya tata kelola acara lomba yang menyebabkan banyak peserta yang tampak kelelehan di loby hotel. Di loby hotel itulah Bagus, bertemu dengan Putri Chaya, seorang penari dari serdang nan cantik rupawan yang menjerat hati Bagus.

Pertemuan singkat itu, tak hanya mampu membuat Bagus dimabuk kepayang, namun juga membuka matanya soal sepotong sejarah Melayu yang tersingkirkan oleh sejarah, baik oleh penduduk sekitar dan juga tak dianggap oleh Pemerintah Pusat. Tak hanya bertemu Putri Chaya, Bagus juga bersua dengan Tengku Natashya, perempuan menawan keturunan bangsawan sekaligus pegiat kebudayaan melayu. Bagus tak bisa menampik ketika dua perempuan itu sama-sama memberinya cinta. Hatinya dipenuhi kebahagiaan. Dahaganya terpuaskan, Namun di Jakarta, dia telah dinanti Mia, istri beserta dua anaknya. Ke manakah hatinya akan disandarkan? Cinta milik siapa yang harus Bagus perjuangkan?

Novel ini bukan hanya semata kisah tentang seorang wartawan tersohor yang sudah memiliki istri dan dua anak. terpincut dengan penari dari Serdang kemudian memiliki hubungan lain dengan para tokoh budayawan di sana. Tak melulu soal asmara, novel ini juga memberikan informasi dan pengetahuan tentang sejarah kota medan / budaya melayu serta keanekaragaman yang dimiliki oleh orang melayu. Seperti Perpustakaan Sultan Muda Perkasa. Perpustakaan yang isinya merupakan buku-buku karya Sultan Muda Perkasa yang menjadi rujukan penting bagi studi kebudayaan Melayu. Semua koleksinya tersebut disumbangkan untuk masyarakat melalui perpustakaan keluarga.

Sobat,  bagi kalian yang ingin membaca tentang kebudayaan Melayu dengan cara yang ringan dan tidak terkesan menggurui hingga membuat penasaran, serta dibumbui dengan cerita asmara cinta segitiga, Maka Novel ini bisa dijadikan referensi bacaan ringan namun informatif untuk kalian.

Sumber: SmartfmBanjarmasin