Tanaman porang beberapa saat lalu menjadi komoditas primadona yang sedang banyak orang geluti. Selain untuk bahan baku industri, umbi porang juga punya manfaat untuk kesehatan.
Umbi porang memiliki pasar ekspor, seperti Jepang, China, Taiwan, Vietnam, Australia, dan Korea Selatan. Di pasar ekspor, umbi porang yang diolah menjadi tepung memiliki nilai jual tinggi.
Tak hanya memiliki nilai jual tinggi untuk pasar ekspor, tanaman yang termasuk jenis iles-iles ini juga memberi segudang manfaat bagi kesehatan.
Porang termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan
Dibandingkan produk pertanian ekspor lainnya, cara menanam porang terbilang tidak sulit.
Pertama masukkan bibit porang ke dalam lubang tanam yang sudah disiapkan. Setelah itu, berikan pupuk dasar seperti kompos dan sejenisnya sebelum umbi porang ditanam.
Pastikan letak bakal tunas porang harus menghadap ke bagian atas. Jarak tanam antara satu bibit dan bibit lain, yakni 1x1 meter. Ini dilakukan untuk memberi ruang tumbuh yang optimal.
Setelah selesai, tutup kembali lubang tanam yang sudah berisi bibit porang dengan tanah setebal kurang lebih 3 cm.
Agar hasil panen memuaskan, tanaman porang bisa distimulasi dengan melakukan penyiangan dan pemupukan. Dalam jangka waktu 2 tahun setelah di tanam, porang sudah bisa dipanen.
Porang untuk Kesehatan
Bagian dari tanaman porang yang memiliki nilai khasiat tinggi adalah umbinya. Umbi porang memiliki kandungan glucomannan dan nutrisi penting lainnya yang baik untuk kesehatan tubuh.
Mengutip dari Badan Litbang Kementrian Pertanian, tanaman porang mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan serat pangan.
Karbohidrat merupakan komponen penting pada umbi porang yang terdiri dari unsur pati, glukomannan, serat kasar serta gula reduksi. Baik sekali untuk kesehatan.